Flores, Nusa Tenggara Timur - Hari ke 6 saya berada di Nusa Tenggara Timur. Saya termasuk seseorang yang jika traveling harus berdasarkan Itinerary yang sudah saya rencanakan sebelumnya. Eit, dalam konteks ini saya tidak offensive bagi kalian yang traveling tidak selalu mengacu pada rencana, itu pilihan. Saya jelaskan beberapa tempat yang masuk rincian perjalanan kali ini, yaitu;

1. Labuan Bajo
2. Pulau Rinca
3. Pulau Komodo
4. Pulau Kelor
5. Pink Beach
6. Batu Cermin Cave
7. Waerebo

Dan cerita kali ini, menuturkan perjalanan saya ke Waerebo, desa sederhana diatas awan. Waerebo terletak di kota Rute, Nusa Tenggara Timur. berdiri diatas ketinggian 1.200 meter diatas permukaan laut, yang dimana harus ditempuh dengan mendaki gunung 3 sampai 4 jam lamanya. Namun, lamannya pendakian akan terbayarkan dengan pemandangan 7 rumah adat di tengah hamparan hijau pepohonan. Bagi saya, Waerebo adalah desa terindah yang pernah saya kunjungi.

Pagi dini hari, tepatnya pukul 03.00 Wita saya terbangun karena dering alarm yang saya siapkan malam sebelumnya. Mengetahui jarak yang ditempuh dari Labuan Bajo (tempat saya bermalam) untuk sampai Ruteng adalah 7 - 9 jam menggunakan mobil. Disamping itu saya juga harus memperhitungkan lamanya pendakian untuk sampai ke Desa Waerebo. Sedikit cerita, Jalan protokol yang ada di pulau flores ini sudah di aspal, sehingga mobil yang saya naiki dapat menjaga laju agar tetap cepat, namun tetap hati-hati. 

Sesampainya di rumah kepala desa sebelum jalur pendakian, ada beberapa hal yang harus saya isi sebagai data pendaki yang berkunjung ke Waerebo.

Tips saat berkunjung ke Desa Waerebo;
1. Ada dua pilihan yang ditawarkan, menginap di Desa Waerebo atau hanya One Day Trip. Saya sarankan untuk memilih menginap. Kenapa? disamping kalian akan mendapatkan pengalaman disana dan mengetahui perjalanan untuk sampai desa adalah 3 - 4 jam lamannya, berarti jika mengambil One Day Trip harus mempersiapkan fisik lebih, tidak. Lebih baik saya menginap dan menikmati alam untuk dua hari dan satu malam. 
2. Jangan terlalu banyak membawa barang ke atas desa, Karena jalur yang akan dilewati tidak lurus-lurus aja, Ingat!
3. Bawalah air secukupnya, At Least cukup untuk sampai desa.
4. Persiapkan diri untuk melihat desa terindah di Indonesia, Versi saya.


Bagi beberapa orang, berjalan menuju waerebo hanya seputar waktu. Detik dimana mulai kaki ini dilangkahkan sampai pada akhirnya berganti menjadi jam ketika sampai di tempat tujuan. Namun, dalam hal ini menurut saya bukanlah soal berapa lama kita berjalan, bukan soal tentang berapa banyak foto bagus yang akan diunggah. Lebih dari itu, ada bagian dari diri yang saya bawa kepuncak untuk lebih bersyukur, untuk lebih menghargai waktu dan arti sebuah proses.

WaeRebo, Saya inget betul hari yang saya habiskan disana. Dua hari, tidak cukup bagi saya untuk tinggal disana. Namun, lebih dari cukup untuk saya merasa bersyukur dengan apa yang sudah saya miliki sampai saat ini. 


Warm Regards,
Dimas Prasetyo


Find me on Instagram @dmsprasetyo, Cheers!

Leave a Reply